Nyadran

Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat nelayan Kota Pekalongan setiap bulan Syuro (Penanggalan Jawa) sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil laut yang melimpah. Pada tradisi ini para nelayan bersama masyarakat mengadakan Ritual Sadranan dengan menghias kapal-kapal nelayan yang berisi sesaji antara lain Kepala Kerbau, aneka jajan pasar, wayang Dewi Sri dan Pandawa Lima, aneka mainan anak-anak, serta setelah melalui beberapa prosesi dan do’a selamatan kemudian dibawa ketengah laut untuk dilarung yang diawali pelarungan Kepala Kerbau oleh seorang Tokoh Spiritual.

Biasanya masyarakat Nelayan Pekalongan melakukan tradisi ini dimulai di Pelabuhan Perikanan Pekalongan (Timurnya Pantai Pasir Kencana atau Wisata Bahari Pekalongan) yang berada di Kel. Panjang. Anda bisa menuju kesana dengan naik motor, mobil pribadi atau angkot yang banyak lewat kesini.

Bagi masyarakat yang ingin ikut melakukan Nyadran dengan naik kapal ke tengah laut, silahkan anda bisa langsung menghubungi pemilik kapal yang berada disibut. Anda tidak akan dipungut biaya sepeserpun.

Setelah siang hari melakukan Nyadran, kemudian pada malam harinya maka masyarakat Nelayan akan “nanggap” Wayang Kulit. Konon katanya menurut tokoh spiritual setempat, pertunjukan wayang kuit ini sangat sakral karena permintaan dari penguasa pantai utara.